Minggu, 21 Februari 2010

Taufiq Ismail Sang Pujangga Bicara Komunisme

Walaupun komunisme telah beberapa kali gagal melakukan kudeta di negeri ini, ia tetap menjadi bahaya laten yang senantiasa akan mengancam. Berbagai peristiwa yang jauh di masa silam itu kurang menggema di relung hati generasi muda. Akhirnya di penghujung tahun 2009 Pusat Sejarah dan Tradisi (PUSJARAH) TNI bekerja sama dengan Yayasan Kajian Citra Bangsa terbitkan sebuah buku berjudul KOMUNISME DI INDONESIA. Buku yang terdiri dari 5 jilid dan 1232 halaman ini merupakan sebuah buku yang sangat berharga. Karena disini mengupas perjalanan hidup bangsa kita dari 1913-2010, nyaris satu abad, yang lebih separuhnya direpotkan langsung oleh destruksi ideolog marxisme-leninisme-stalinisme-maoisme-pol potisme ini. Tentulah bukan negeri kita saja tetapi 75 negara di dunia mengalami secara langsung, secara intensif selama 69 tahun, yaitu 1918-1987, dalam bentuk kudeta, seluruhnya keras dan berdarah. Dari hasil telaah terhadap buku ini, saya fokus pada etiologi atau penyebab utama, yang didiskusikan sepanjang satu bab 33 hal di jilid satu. Enam bab selebihnya di jilid satu itu, dan keempat jilid berikutnya, berbentuk rangkaian peristiwa dengan pelaku-pelakunya dibanyak tempat, yang bagi penyusun buku ini bahan-bahannya tersedia untuk di olah berdasarkan bahan-bahan yang ada.
(WWW.KOMPAS.COM)

Kalimat Argumentasi
Walaupun komunisme telah beberapa kali gagal melakukan kudeta di negeri ini, ia tetap menjadi bahaya laten yang senantiasa akan mengancam. ( Paragraf 1 baris 1 – 2 )
Kalimat Penalaran
Akhirnya di penghujung tahun 2009 Pusat Sejarah dan Tradisi (PUSJARAH) TNI bekerja sama dengan Yayasan Kajian Citra Bangsa terbitkan sebuah buku berjudul KOMUNISME DI INDONESIA. ( Paragraf 1 baris 3 – 5 ).







BANK YANG MEMIHAK RAKYAT
Dulu kalo kita menabung di bank, berapa pun tabungan kita, jumlahnya akan bertambah karena ada bunga. Pernah ada cerita seorang penabung mendapat hadiah mobil, padahal tabungannya tinggal 100 ribu dan sudah lama tidak menabung.
Sekarang cerita seperti itu tak ada lagi. Jika tabungan kita tak lebih dari 4 juta, maka tabungan kita tiap bulan akan berkurang karena ada uang administrasi minimal 6 ribu. Bunga tabungan kita selain dikurangi prosentase bunga juga uang administrasi. Jika seseorang akan menutup rekeningnya harus meninggalkan tabungannya minimal 25 ribu. Pendek kata semua serba menguntungkan bank.
Saya pernah menulis hal ini di Kompas dengan data-data konkrit. Sore harinya saya didatangi petugas dari BRI. Ia ingin mendapat klarifikasi. Saya menjelaskannya. Tapi percuma kan dia bukan pembuat kebijakan. Dia hanya pelaksana kebijakan.
Nah kawan-kawan saya punya mimpi bahwa bank-bank terutama bank pemerintah menghilangkan beaya-beaya yang harus ditanggung oleh penabung, salah satunya adalah beaya administrasi. Dalam pikiran saya pegawai bank pemerintah kan digaji oleh negara. Menurut saya bank mesti untung asal tidak salah urus. Saya berpikir bank-bank pemerintah terutama BRI - Bank Rakyat Indonesia - dari namanya kan jelas bank untuk rakyat - berani menhapuskan beaya-beaya itu agar rakyat kecil bisa menabung berapa pun jumlahnya. (WWW.KOMPAS.COM)
Kalimat Argumentasi
Dulu kalo kita menabung di bank, berapa pun tabungan kita, jumlahnya akan bertambah karena ada bunga. ( Paragraf 1 – 2 ).
Kalimat Penalaran
Bunga tabungan kita selain dikurangi prosentase bunga juga uang administrasi. Paragraf 2 baris 2 – 3 ).







Pembajakan Itu Halal…!
“Pembajakan adalah tindak kriminal yang halal.” Ini dasar yang penulis pegang dan akan didemonstrasikan di bawah.
Selama ini kita kerap menggeneralisir bahwa semua tindak kriminal adalah dosa, pun sebaliknya. Tapi ini tidak benar. Keduanya punya landasan berbeda. Agama dan negara adalah dua hal yang berbeda. Karena perbedaan ini lah kita bisa memahami istilah “negara-agama” dan “agama-negara” sebagai dua hal yang berbeda.
Sebagai contoh. Dengan sengaja meninggalkan solat adalah dosa, tapi bukan tindak kriminal. Demikian pula menerobos lampu lalu-lintas (sekalipun dalam keadaan sepi) adalah tindak kriminal, namun bukan dosa.
Selama ini kita menganggap pembajakan adalah pencurian (hak cipta), da n karenanya pembajakan (sebagaimana pencurian) adalah tindak kriminal sekaligus dosa. Tapi sebagaimana telah didemonstrasikan di atas, pernyataan ini adalah generalisasi yang gegabah.
Ada alasan mengapa suatu tindakan (dalam hal ini pembajakan) dilarang oleh negara. Terutamanya karena tindakan tersebut dianggap merugikan negara. Bila negara bersangkutan bercorak kapitalis, maka otomatis pembajakan dilarang karena merugikan golongan pemilik modal; sebaliknya bila negara bersangkutan cenderung sosialis, maka barang-barang bajakan yang terbukti menguntungkan rakyat kebanyakan akan tersebar luas. Selanjutnya yang terjadi adalah tarik-ulur antara kepentingan tersebut. (WWW.KOMPAS.COM)
Kalimat Argumentasi
Selama ini kita menganggap pembajakan adalah pencurian (hak cipta), da n karenanya pembajakan (sebagaimana pencurian) adalah tindak kriminal sekaligus dosa. (Paragraf 4 baris 1 – 2 ).
Kalimat Penalaran
Dengan sengaja meninggalkan solat adalah dosa, tapi bukan tindak kriminal. (Paragraf 3 baris 1).





Semu adalah utara & Memiliki adalah selatan

Gelap telah padamkan sorot penglihatan kecil ku. Bertepi dan bersenandung lagu perih (perasaan enjoy, rasa ingin hujan). Gerimis butiran tanya dan jenuh menjadi hujan penasaran akan jawab. Bukan iya atau tidak.
Merantau tanpa peluh tangis sang ibu. Kau tegar ibu ku.
Sepi kemudian rindu akan selalu antri bergiliran tak kunjung henti. Selat sunda yang jauhkan tatapan langsung anak manusia. Rasa itu terhadang anak gunung Krakatau yang selalu tak stabil. Namun, tak akan mampu redakan peduli ini pada arjuna semu. Mungkin semu bagi orang sebabkan not lucky. Different to me. Semu adalah awal pendugaan akan kejernihan rasa yang semakin tumbuh dan bertambah hingga tiba waktunya dapat berbuah.
Pulau Jawa hantarkan semu itu hadir pelan menari. Bukan dia ataupun kamu. Just semu. Berjalan bersama kaki yang tak pernah mau bicara. ‘Saat ini dia masih disana berjalan menuju halte tujuan dan di utara mu, namun suatu saat dia akan memiliki mu serta berada di selatan mu. Dia (semu). Pesan singkat sang raja mimpi.
Bak tukang porok yang bertengger santai berharap ada pelanggan yang datang. Dan seorang gadis komplit coklat datang. Kursi coklat tua yang terlihat sudah lama selalu berikan kenyamanan meskipun jalan sepanjang daerah Amplaz gerah akan bubungan asap kendaraan mewah lan sederhana. Badan nya cukup kuat untuk memukul peleg motor ku yang geol-geol. Tiap ruji-ruji tertancap di peleg itu di stel. Penuh kejelian diputar-putar. Dia mengerti aku sudah lelah hadapai panasnya Jogja saat ini.
Tak lama selesai. ya. Begitu juga hidup ini penuh geol-geol tiap waktu tanpa diminta. Keharusan kita untuk berani dan sigap perhatikan serta benahi satu persatu sisi kehidupan yang mulai gleor-gleor terasa tak nyaman. Mungkin sering lalai, hanya benahi yang besar saja yang kecil terlupakan. Profesi tukang porok. Andai saja anak manusia sadar, bahwa dia juga sebenarnya bermain sebagai tukang porok kehidupan nya. ( WWW.KOMPAS.COM )
Kalimat Argumentasi
Begitu juga hidup ini penuh geol-geol tiap waktu tanpa diminta. (Paragraf 5 baris 1)
Kalimat Penalaran
Gelap telah padamkan sorot penglihatan kecil ku. (Paragraf 1 baris 1)



Jiwa Seorang Pemimpin Harus di Imbangi dengan Intelegensi

Sedikit tergelitik saat saya membaca salah satu media, Bahwa Presiden BEM IPK-nya satu koma hingga seorang rektor tidak mau menurunkan SK disalah satu Universitas terkemuka dijogjakarta, karena takut kredibilitasnya dipertanyakan. Dalam pikiran rektor, beliau berfikir seperti ini “wong tempat kita pusat pendidikan international dan nomor 1 di indonesia kok ada Presiden BEM IPK satu koma, apa gak ada yang pinter? Padahal kita pencetak orang-orang pintar banyak pejabat yang lulus dari sini, memang sudah diakui dunia universitas kita. Paling dari pertimbangan itu rektor tidak mau memberikan atau menurunkan SK.
Nach itu pelajaran besar bagi kita, ingin maju tidak hanya omong kosong saja (cangkem-cangkem tok) ya harusnya di imbangi berorganisasi (jiwa pemimpin muncul), Intelegensi (kecedasaran) agar tidak dibodohi orang. Memang banyak aktifis yang sekarang jadi orang besar tetapi mereka juga belajar walapun hampir 24 jam mereka berorganisasi. Tetapi perlu diketahui tidak semua orang diberikan keistimewaan seperti itu, jadi alangkah baiknya jika memilih atau tim rekruitmen melihat dasar-dasar dari calon terlebih dahulu apapun itu, minimal IEQ dan ESQ, maupun jiwa kepemimpinan ada. Jangan sampai salah satu ada yang kurang, dalam artian pinter organisasi tidak di imbangi intelegensi pasti akan dibodohi dan di anggap omong kosong, sebaliknya pinter atau intelegensi tinggi tidak pernah bersosialisasi atau organisasi pada akhirnya nanti canggung tidak bisa dan sulit untuk menyesuaikn diri dalam masyarakat kelompok atau dunia kerja. Dan yang ada pasti diremehkan oleh orang lain. Seminimal mungkin harus balance. Tidak jeglekkk,,,,,,,Komunikasi harus tetap dijaga itu jembatan besar menuju kesuksesan. ( WWW.KOMPAS.COM )
Kalimat Argumentasi
Sedikit tergelitik saat saya membaca salah satu media, Bahwa Presiden BEM IPK-nya satu koma hingga seorang rektor tidak mau menurunkan SK disalah satu Universitas terkemuka dijogjakarta, karena takut kredibilitasnya dipertanyakan. (Paragraf 1 baris 1- 3)
Kalimat Penalaran
Tetapi perlu diketahui tidak semua orang diberikan keistimewaan seperti itu, jadi alangkah baiknya jika memilih atau tim rekruitmen melihat dasar-dasar dari calon terlebih dahulu apapun itu, minimal IEQ dan ESQ, maupun jiwa kepemimpinan ada. (Paragraf 2 baris 4 – 6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar